Pertama,
menentukan mitra bisnis. Sebelum merintis usaha bersama, sebaiknya tentukan
terlebih dahulu siapa saja mitra bisnis Anda dan berapa jumlah person yang
minat bergabung dalam bisnis tersebut. Pastikan bila Anda menggandeng orang-orang
yang bisa Anda percaya, memiliki minat dan passion yang sama, serta sudah
mengenal baik sifat dan karakter masing-masing personal. Sedangkan untuk
jumlahnya, sebaiknya untuk para pemula bisa mencoba maksimal tiga orang mitra.
Sebab, semakin banyak kepala biasanya akan semakin sulit pula untuk
menggabungkan ide dan mengatur pembagian hasilnya.
Kedua,
buatlah aturan resmi (perjanjian hitam di atas putih). Meskipun Anda
menjalankan bisnis tersebut bersama kerabat atau orang-orang terdekat Anda,
namun pastikan bisnis Anda dibangun dengan dasar profesionalisme. Karenanya,
buatlah aturan resmi atau perjanjian hitam di atas putih agar kedepannya tidak
terjadi penyimpangan yang bisa merugikan salah satu pihak. Dalam hal ini, Anda
bisa membuat beberapa rangkap yang kemudian dibagikan untuk Anda dan kerabat
dekat yang bermitra dengan Anda. Lengkapi surat perjanjian tersebut dengan
materai, dan tanda tangan kedua belah pihak yang dikuatkan dengan beberapa
saksi.
Ketiga,
tentukan pembagian yang jelas. Dalam membangun sebuah kemitraan, pastikan bila
semua pembagian dilakukan dengan jelas dan diketahui kedua belah pihak. Baik
itu pembagian tugas maupun pembagian hasil usaha, sebaiknya lakukan secara
transparan dan telah mendapatkan kesepakatan dari mitra bisnis Anda. Poin ini
penting, karena sebagian besar kasus perselisihan bisnis muncul karena
ketidakjelasan dalam hal pembagian tugas, wewenang, maupun pembagian hasil
usaha.
Keempat,
bedakan masalah pribadi dengan bisnis yang sedang ditekuni. Ketika terjun di
dunia usaha, tentunya Anda dituntut untuk profesional dan bisa memisahkan
antara urusan pribadi dengan urusan pekerjaan. Jangan pernah mencampurkan
masalah pribadi Anda ke dalam ruang bisnis, sebab hal tersebut hanya akan
memperkeruh suasana perusahaan dan membuat mitra bisnis Anda merasa tidak
nyaman.
Kelima,
bangun komunikasi yang efektif dan hindarkan campur tangan orang lain.
Komunikasi memegang peranan penting dalam membangun kerajaan bisnis. Oleh
karena itu, biasakan untuk menjalin komunikasi dengan partner bisnis Anda
secara rutin, baik sebelum maupun setelah seharian membuka usaha (breefing
harian sebelum dan setelah jam operasional usaha). Sampaikan
permasalahan-permasalahan yang muncul hari ini, dan usulkan beberapa ide segar
untuk kemajuan bisnis bersama. Selain itu, hindarkan bisnis Anda dari campur
tangan orang lain. Pihak luar boleh memberikan masukan tetapi keputusan tetap
ada ditangan Anda dan mitra kerja yang bersangkutan.
Nah, semoga kelima tips bisnis yang telah
kita bahas bersama bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan membantu para
pemula yang ingin merintis bisnis bersama kerabat dekatnya. Maju terus UKM
Indonesia dan salam sukses!
sumber
: http://bisnisukm.com/etika-berbisnis-dengan-kerabat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar