Jumat, 03 Mei 2013

Laporan formal dan non formal

Laporan

1. Pengertian Laporan
Kata "Laporan" dibentuk dari kata dasar "Lapor" dan mendapatkan akhiran (sufiks)-an, yang dapat diberi arti sebagai segala sesuatu yang dilaporkan atau pemberitahuan tentang sesuatu. Pengertian laporan menurut The Oxford English Dictionary dalam kusumah, dkk (2002: 2.3) adalah:
a) cerita yang dibawaan oleh seseorang kepada orang lain yang diteliti secara khusus.
b) pernyataan formal hasil penelitian, tentang sesuatu hal yang memerlukan informasi yang pasti, dibuat oleh seseorang atau sebuah lembaga atau harus melakukannya.
Siswanto (1982:62) memberikan batasan tentang laporan (report) yaitu sebagai informasi tertulis yang dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban atas sesuatu penugasan. Laporan juga dapat dikatakan sebagai sesuatu macam dokumen yang disampaikan atau menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang telah atau tengah diselidiki, dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada pemikiran atau tindakan yang akan diambil (Keraf, 1993:284).
Sejalan dengan pendapat Keraf, Parera (1987:56) mengemukakan laporan pada asarnya suatu bentuk penyampaian dan perjanjian fakta-fakta dan pemikiran-pemikiran guna tindakan.
Dari beberapa pendapat pengertian laporan di atas dapat disimpulkan bahwa laporan merupakan suatu bentuk penyampaian dan penyajian kegiatan baik secara lisan maupun tertulis atau dokumen berupa fakta-fakta yang dimanfaatkan guna mengambil sebuah keputusan atau tindak lanjut bagi seseorang atau lembaga atau instansi tertentu.

 
2. Macam-macam laporan
Menurut jenisnya laporan dibedakan atas laporan formal dan laporan non formal.
Laporan formal adalah laporan yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. ada halaman judul
b. ada surat atau pernyataan penyesalan
c. ada daftar isi
d. ada ikhtisar atau abstrak
e. ada pendahuluan, isi, dan penutup
Laporan non formal adalah laporan yang tidak memenuhi beberapa unsur formal di atas. Laporan ini bersifat pribadi yang disesuaikan dengan kepentingan penulisannya.
Menurut bentuknya laporan terdiri atas:
Berdasarkan bentuknya laporan dibedakan atas:
a. Laporan berbentuk formulir isian
b. Laporan berbentuk surat
c. Laporan berbentuk memorandum atau nota
d. Laporan jurnalistik
e. Laporan ilmiah/penelitian (makalah, skripsi tesis, dan disectasi)
f. Laporan percobaan
g. Laporan hasil pengamatan
h. Laporan perjalanan

 
3. Fungsi laporan
Laporan mempunyai fungsi sebagai berikut:
  1. Pertanggungjawaban bagi orang yang diberi tugas
  2. Landasan pimpinan dalam mengambil kebijakan atau keputusan
  3. Alat untuk melakukan pengawasan
  4. Dokumen sebagai bahan studi dan pengalaman bagi orang lain.

 
4. Sistematika laporan
Adapun sistematika laporan adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah – berisi alasan dilakukannya penelitian, yaitu ketidakpuasan yang dirasakan oleh peneliti, kemudian adanya dorongan untuk melakukan penelitian.
B. Identifikasi Masalah, berisi hal-hal yang diperkirakan menjadi penyebab timbulnya
situasi ketidakpuasan.
C. Rumusan Masalah, berisi informasi apa saja yang diinginkan oleh peneliti untuk diketahui melalui pengumpulan data.
D. Tujuan Penelitian, berisi gambaran tentang hasil yang diperoleh dari penelitian. Kesalahan umum yang diperbuat peneliti adalah bahwa tujuan penelitian sudah menyebut untuk memecahkan masalah atau ketidakpuasan. Uraian seperti ini salah.
E. Manfaat Hasil Penelitian, yaitu pihak-pihak yang akan beruntung karena dapat memanfaatkan hasil penelitian.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini peneliti menuliskan teori-teori yang diperlukan untuk mendukung keterlaksanaan penelitian. Kebanyakan pengawas merasa bahwa kajian pustaka untuk mencari dukungan teori ini sulit sekali dan bahkan tidak terbayang dapat melakukan penelitian karena takut harus mencari dukungan teori. Teori yang dibutuhkan tidak sulit. Selama kita bekerja dengan dan dalam lingkungan manusia, teori yang diambil harus yang terkait dengan sifat-sifat alami manusia. Seperti contoh kita, karena alasan yang menjadi penyebab timbulnya ketidakpuasan ada dalam diri manusia, dicarilah teori yang terkait dengan andragogi, yaitu ilmu tentang manusia dewasa.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Objek yang diteliti dan rinciannya, bukti-bukti yang terkait
B. Sumber data dari mana informasi tentang objek yang diteliti dapat diambil. Dari penjelasan tentang sumber data, barulah peneliti dapat menentukan populasi dan sampel.
C. Metode dan instrmen pengumpulan data. Jika pengawas merasa kesulitan menyusun angket, pengumpulan data dapat dilakukan dengan wawancara atau pengamatan.
D. Metode analisis data, yaitu mengolah informasi yang diperoleh. Bagian ini juga sering ditakuti oleh peneliti, karena mengira bahwa analisis data harus menggunakan rumus-rumus statistic. Perkiraan seperti itu tidak benar. Analisis data dapat dilakukan hanya dengan persentase atau jumlah dan rata-rata, yang dapat dilakukan dengan cara yang mudah sekali. Yang penting adalah bahwa analisis data harus dilakukan mengarah pada rumusan masalah, karena hasil analisis akan menjawab rumusan masalah.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian tidak harus disajikan secara panjang lebar. Yang penting ada sajian data, hasil analisis dan hasil analisis, kemudian ada pembahasan atau ulasan yang menjelaskan hasil pemikiran peneliti tentang data yang diperoleh.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab V atau bab terakhir ini pengawas menyampaikan hasil yang diperoleh di bab IV secara singkat, terutama harus diusahakan agar kalimat-kalimat dalam kesimpulan ini merupakan jawaban dari kalimat-kalimat dalam rumuan masalah bab I
nomor C.

 
Sumber :

proposal penelitian

Pengertian Proposal

I. Definisi Proposal
Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal. Proposal adalah suatu usulan kegiatan perlu dukungan atau persetujuan pihak lain. Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar. Untuk memudahkan pengertian proposal yang dimaksud dalam tulisan ini, kita dapat membandingkannya dengan istilah “Proposal Penelitian” dalam dunia ilmiah (pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam dunia ilmiah, proposal adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Bentuk “Proposal Penelitian” ini, biasanya memiliki suatu bentuk, dengan berbagai standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dll.

Proposal yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah “Proposal Umum” yang sering
digunakan sebagai usulan atau rancangan kegiatan. Bentuk proposal ini memiliki banyak kemiripan dengan model “Proposal Penelitian” yang digunakan dalam dunia ilmiah, namun karena sifatnya yang lebih umum maka “Proposal Umum” biasanya lebih lentur dalam penggunaan bahasa dan tidak terlalu kaku dalam aturan penulisan. Namun, walaupun lebih “bebas”, penulisan “Proposal Umum” tetap harus mengindahkan kaidah¬kaidah dan sistematika tertentu, agar dapat dengan mudah dimengerti oleh orang¬orang yang membaca proposal tersebut. Secara mendasar, harus di garis bawahi bahwa penulisan proposal hanya salah satu dari sekian banyak tahap perencanaan, seperti yang telah diuraikan sebelumnya dalam buku ini. Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap¬tahap sebelumnya.

Pengertian dari proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. Ada beberapa hal yang biasanya di detailkan dalam proposal bisnis :
1. Penjabaran mendetail mengenai tujuan utama dari si penulis kepada pembacanya.
2. Penjabaran mendetail mengenai proses bagaimana mencapai tujuan si penulis kepada pembacanya.
3. Penjabaran mendetail mengenai hasil dari proses yang telah dijabarkan diatas sehingga mencapai tujuan yang diinginkan oleh si penulis dan juga si pembaca.

Hal-hal yang perlu dimuat dalam proposal antara lain :
1. nama proposal
2. pendahuluan
3. tujuan
4. bentuk/jenis kegiatan
5. pelaksanaan
6. panitia pelaksana (terlampir)
7. biaya/dana (rincian terlampir)
8. harapan
9. lampiran

Manfaat Proposal :

-Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
-Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui kegiatan
tersebut.

-Untuk meyakinkan para donatur/ sponsor agar mereka memberikan dukungan material maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang telah direncanakan.

II. Ciri-Ciri Proposal :
- Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan.
- Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan.
- Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara.
- Pastinya proposal itu berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah di jilid yang nantinya diserahkan kepada si empunya acara.
- dan lain-lain yang sulit untuk dijelaskan (dicari).

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat proposal :
- Penyusunan proposal hendaknya menunjuk orang atau beberapa orang yang ahli dalam menyusun proposal, sebaiknya yang memiliki keterkaitan dengan kegiatan yang diselenggarakan
- Penyusun proposal mempersiapkan bahan-bahan dan informasi yang diperlukan, yaitu berupa bahan2 hasil kesepakatan seluruh panitia
- Menyusun draft proposal dengan sistematis, menarik, dan realistis
- Proposal dibicarakan dalam forum musyawarah untuk dibahas, direvisi dan disetujui.
- Dibuat proposal yang telah disempurnakan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
- Proposal diperbanyak dan didistribusikan kepada pihak-pihak yang dituju, baik internal maupun eksternal.

Jenis-Jenis Proposal
Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: proposal berbentuk formal, semiformal, dan nonformal. Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1) bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan; 2) isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya; 3) bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya. Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.

Isi Proposal
Jenis dari isi proposal ada dua, seperti yang diatas adalah isi proposal yang berbentuk kompleks, dan yang sederhana meliputi: nama kegiatan (judul), dasar pemikiran, tujuan diadakannya kegiatan, ruang lingkup, waktu dan tempat kegiatan, penyelenggara (panitia), anggaran biaya, dan penutup.

Tujuan membuat proposal
Dapat diartikan proposal merupakan suatu penjabaran peneltian, tujuan dari pembuatan proposal biasanya untuk mejabarkan penelitian yang sudah dilakukan, dapat dikatakan juga proposal merupakan suatu dokumentasi hasil penelitian.

Jenis - Jenis Proposal
Proposal Penelitian dibagi 4 yaitu :
1. Proposal Penelitian Pengembangan
Kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah. Skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil kerja pengembangan menuntut format dan sistematika yang berbeda dengan skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan pengembangan dan kegiatan penelitian tersebut berbeda. Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan.
2. Proposal Penelitian Kajian Pustaka
Telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru. Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah.
3. Proposal Penelitian Kualitatif
Penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh keotentikan.
4. Proposal Penelitian Kuantitatif
Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.
III. Sistematika pembuatan proposal antara lain :
1. Pendahuluan
- Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan tersebut.
- Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari(nyata).
- Point-point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T yang telah dibahas sebelumnya.
2. Dasar Pemikiran
- Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lain-lain.
- Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian.
3. Tujuan
- Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus).
- Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa.
Contoh :
- Memperoleh kader-kader KMHDI.
- Memberi pengetahuan manajerial dan leadership bagi calon anggota KMHDI.
4. Tema
- Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut.
5. Jenis Kegiatan
- Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari satu.
- Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar, Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.
6. Target
- Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuran-ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.
Contoh :
- Target acara ini adalah untuk mencetak minimal 25 orang pelatih KMHDI yang masing-masing diantaranya, memiliki kemampuan yang sesuai dengan standar yang Buku Pedoman Kaderisasi Jilid I KMHDI, dan setiap pelatih tersebut memiliki nilai rata-rata diatas 7 (dengan range 10) dalam setiap materi pelatihan.
7. Sasaran/Peserta
- Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta).
8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
- Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan tersebut.
9. Anggaran Dana
- Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri.
10. Susunan Panitia
- Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang penting-penting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.
11. Jadwal Kegiatan
- Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun sebelumnya.
- Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.
12. Penutup
- Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak.
- Ditutup dengan lembar pengesahan proposal.
- Terakhir, diikuti dengan lampiran.


Contoh Proposal :

Contoh Proposal Kegiatan
PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG
    Tema HUT RI ke-63: “Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Lanjutkan Pembangunan Ekonomi Menuju Peningkatan Kesejahteraan Rakyat, serta Kita Perkuat Ketahanan Nasional Menghadapi Tantangan Global”.
  2. MAKSUD DAN TUJUAN MaksudAdapun maksud diadakannya kegiatan ini adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan YME dan kegembiraan dalam menyambut Hari Ulang Tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 63 pada tanggal 17 Agustus 2008
  3. Tujuan Kegiatan
    Adapun tujuan diadakannya acara ini.
      • Mempererat tali silaturahmi antar sesama warga RT03/RW02 Kelurahan Kelapa Gading Barat Kecamatan Kelapa Gading – Jakarta Utara
      • Meningkatkan semangat juang dalam meraih prestasi diantara anak-anak.
      • Memupuk jiwa sportifitas dalam berlomba diantara anak-anak
      • Memupuk semangat kebangsaan antar generasi untuk memperkuat ketahanan nasional menghadapi tantangan global.
  4. DASAR KEGIATAN
    Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan :
    • Pancasila sila ke-3, "Persatuan Indonesia".
    • Petunjuk dan arahan bapak Ketua RW 02 tentang pelaksanaan kegiatan dalam rangka peringatan HUT RI ke 63 di tingkat RT di lingkungan RW 02 Kelurahan Kelapa Gading Barat Kecamatan Kelapa Gading – Jakarta Utara.

ISI PROPOSAL
TEMA KEGIATAN
Kegiatan yang mengedepankan kebersamaan warga antar generasi serta kegiatan anak-anak yang bersifat mengembangkan daya kreatifitas, ketrampilan, ketangkasan dan sportifitas.
MACAM KEGIATAN
Acara syukuran HUT RI ke 63 , 17 Agustus 2008
Syukuran & Doa
Santap Malam Bersama & Ramah Tamah
Detil pelaksanaan akan ditetapkan kemudian
Perlombaan balita dan anak-anak
Tingkat Balita (usia 0 – 5 tahun) 3 lomba
Tingkat SD (usia 6 – 12 tahun) 5 lomba
Jenis perlombaan akan ditetapkan kemudian
PESERTA
Seluruh warga RT03/RW02 Kelurahan Kelapa Gading Barat
Kecamatan Kelapa Gading – Jakarta Utara.

Sumber :
http://www.scribd.com/doc/7750045/Proposal
http://chandil.wordpress.com/2007/05/02/definisi-proposal/  

http://terbaru-terbaik.blogspot.com/2012/11/contoh-proposal-kegiatan-sistematika.html