Rabu, 11 April 2012
BARACK OBAMA
‘Perubahan belum tentu menjadikan sesuatu lebih baik, tetapi tanpa perubahan tak ada kemajuan, tak ada pembaruan.’ Tema perubahan menjadi kunci Barack Obama untuk menjadi calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat. Ia menyuarakan mutlaknya perubahan di Washington DC sambil menyebutkan John McCain identik dengan Presiden George W Bush yang telah membuat AS terpuruk.
Barack Obama, seorang muda, setengah hitam, anggota Senat dari Negara Bagian Illinois yang baru dipilih dua tahun lalu, dipastikan akan dinobatkan partainya sebagai calon presiden dalam pemilihan umum Amerika bulan November mendatang. Ia mengalahkan selusin politisi kawakan yang jam terbangnya lebih tinggi, termasuk Hillary Clinton, Senator senior New York, politikus perempuan paling mencolok di AS selama puluhan tahun [2].
Moto ‘the wind of change’ yang di usung oleh Barack Obama adalah “I’M ASKING YOU TO BELIEVE. Not just in my abiltity to bring about the real change in Washington…I’m asking you to believe in yours.” Obama ingin mengajak rakyat AS untuk tidak menaruh harapan terbesar akan angin perubahan pada pundaknya, namun ia mengajak seluruh elemen masyarakat AS untuk melihat dan memulai perubahan dengan yakin dan percaya bahwa perubahan itu datang dari masyarakat AS untuk memberi atmosfir pembaruan pada pemerintahan Amerika Serikat.
Meski namanya baru dikenal publik Amerika Serikat (AS) sekitar 2 tahun lalu, namun kehadirannya sudah mampu menandingi pesaing lainnya dalam kancah kandidat presiden AS. Barack Obama dikenal sebagai seorang sosok politisi yang senang berkomunikasi baik langsung maupun tidak dengan warga AS. Beliau seringkali menuangkan isi pikiran, pendapat serta ide-ide barunya yang dikemas dalam sebuah audiofile podcasting yang selalu bisa diakses oleh publik di seluruh dunia. Suaranya yang bersahaja dan ramah mengesankan seolah-olah beliau sedang berbicara langsung secara personal kepada para pendengarnya. Hal ini tentunya patut dijadikan sebuah keuntungan yang belum tentu dimiliki oleh setiap politisi dimanapun.
Baru-baru ini, Obama juga menggelar sebuah orasi, sebuah kegiatan yang sering beliau lakukan dan berorasi memang suatu kehandalan yang dimilikinya. Orasinya kali ini dilakukan di sebuah taman di Nevada pada waktu siang hari. Walaupun teriknya matahari terasa sungguh menyengat siang itu, namun tidak ada satu orang pun yang malah sibuk mencari tempat teduh di taman tersebut. Semua pengunjung taman tampak terkesima dengan orasi yang disampaikanObama siang itu. Tidak ada satupun kandidat presiden AS lainnya yang mampu mengumpulkan begitu banyak orang yang bersemangat ingin mendengarkan orasi seorang politisi. Beberapa pengunjung yakin bahwa ”dialah orang yang ditunggu-tunggu Amerika”. Salah seorang pengunjung taman yang kebetulan juga seorang penggemar Obama , Michelle, pernah menuliskan pesan di situs web-nya Obama . Pesannya adalah bahwa ia berharap akan ada peraturan yang menyulitkan orang-orang yang berpenyakit mental dalam memperoleh/membeli senapan. Tidak lama kemudian, Obama membuat usulan yang sama persis. Michelle beranggapan bahwa usulan yang dibuatnyalah yang menginspirasi Obama . Namun orang lain beranggapan bahwa usulanObama semata hanya karena kasus penembak yang membunuh 32 orang di Virginia beberapa waktu lalu.
Siapakah Obama sebenarnya? Ia mengaku dirinya adalah anak dari ayahnya yang berdarah Kenya yang kesehariannya menggembala kambing. Suatu masa, ayahnya mendapat beasiswa untuk belajar di AS, dimana ia akhirnya menikah dengan seorang wanita berkulit putih dari Kansas. Walaupun orang tuanya tidak kaya, tapi mereka berhasil menyekolahkan anaknya di Harvard .
Sekarang ini, mungkin kulit hitamnya bisa membantu posisinya dalam pemilu presiden nanti. Beberapa generasi lalu, hal ini justru akan merugikan dan bahkan fatal bagi dirinya. Namun kini, masyarakat kulit putih AS justru menilai hal ini sebagai tanda optimistik dari fron rasial. Banyak diantara mereka akan memilih presiden berkulit hitam dan menunjukkan pada dunia, dan diri mereka sendiri, bahwa kulit hitam bukanlah pecundang. Beberapa juga berpendapat bahwa, ”Saatnya telah tiba. Sejauh ini hanya ada pria kulit putih dari kalangan kelas atas.”
Keadaan sekarang ini tentunya merupakan sebuah kesempatan dan keuntungan yang harus diraih oleh Obama . Meski beberapa masyarakat kulit hitam masih meragukan posisi Obama “di kalangan kulit hitam”, karena nenek moyangnya tidak dibawa ke AS sebagai budak dan beliau juga tidak memegang peran dalam gerakan memperjuangkan hak-hak sipil. Menanggapi ini, Obama berkata bahwa dirinya telah banyak berjuang melawan isu rasial. Dalam otobiografinya, beliau ingat akan masa kecilnya dimana seorang kulit hitam telah disiksa dengan menggunakan racun kimia untuk memutihkan kulitnya. Beliau juga pernah menonjok seseorang yang menghinanya dan mengejeknya. Namun sebagai seorang yang berpikiran secara dewasa, dirinya memilih untuk menempuh jalan konsiliasi dibanding konflik.
Posisinya mengenai perang Irak sangat jelas. Sedikit berbeda dari lawan utamanya, sejak awal, Obama jelas mengatakan tidak setuju dengan perang Irak. Berbicara mengenai kebijakan luar negeri, dirinya bersikap ambisius dan idealistik. Secara gamblang beliau berkata bahwa posisi sebagai pemimpin bagi dunia bebas ini terbuka lebar dan dia ingin menempati posisi tersebut. Obama ingin bekerja dengan Rusia untuk mengamankan bahan-bahan nuklir, pada saat bersamaan mendorong demokrasi dan transparansi di sana. Beliau juga ingin memperkuat NATO , membangun aliansi baru di Asia, menghentikan genosida di Darfur, memperjuangkan perdamaian di Timur Tengah, dan membantu negara-negara miskin membangun ekonomi pasar yang berfungsi. Obama tidak berbicara banyak mengenai ekonomi. Ia hanya ingin mengalokasikan dana yang lebih besar untuk sekolah, subsidi kesehatan, dan kepentingan veteran.
Kebijakan Barack Obama dalam Pendidikan adalah:
1. Reform No Child Left Behind.
2. Ensure access to high-quality early childhood education programs and child care opportunities so children enter kindergarten ready to learn.
3. Work to recruit well-qualified teachers to every classroom in America, especially those in high-poverty, high-minority areas.
4. Reward expert, accomplished teachers for taking on challenging assignments and helping children succeed.
5. Support highly-competent principals and school leaders.
6. Make science and math education a national priority.
7. Reduce the high school dropout rate by focusing on proven methods to improve student achievement and enhance graduation and higher education opportunities.
8. Close the achievement gap and invest in what works.
9. Empower parents to raise healthy and successful children by taking a greater role in their child’s education at home and at school.
Gaya kepemimpinan seorang pemimpin yang ’inspire a shared vision’ harus memiliki arah yang jelas dan tepat akan dibawah kemana para pengikutnya. Kekuatan dan kemampuan untuk melihat jauh kedepan membedakan seorang pemimpin yang memiliki kredibilitas. Ada dua hal penting dalam pendekatan gaya kepemimpinan ini yaitu seorang pemimpin harus menguasai esensi dari:
1. Imagining the ideal, untuk memperjelas hal ini maka dipakai katavisi. Visi memiliki konotasi a standard of exellence, sebuah hal yang ideal atau sebuah nilai.
2. Intuiting the future, dimana seorang pemimpin memiliki kemampuan untuk melihat masa depan dengan menggunakan pengalaman masa lalu sebagai guru yang baik.
Rhenald Khasali. Kompas, Jumat, 6 Juni 2008. Hal.6
R. William Liddle. Kompas, Selasa, 10 Juni 2008. Hal.6
http://forum-politisi.org/pusat_data/partai_politik/article.php?id=443
http://www.barackobama.com/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar